Kamis, 06 Februari 2014

Allah Tidak Pernah Menyalahi JanjiNya #Part1

Deg… sms dari musyrifahku masuk..
“Kita sudah berakad halqah(ngaji) pada hari kamis. Tetap pada waktu dan tempat yang sama. Semoga Allah memudahkan segala usaha kita. Masalah jadwal kuliah semoga bisa disesuaikan”.

Dilema besar langsung melandaku. Gimana enggak.. tepat 30 menit sebelum itu jadwal kuliahku. Bingung. Tapi gak mau di ambil pusing. Disatu sisi aku sudah paham betul yang namanya ‘aulawiyat (standar orientasi)’. Disisi lain masih ada rasa cemas ninggalin kuliah, secara masih semester 2. Rasa-rasa aneh itu hingga akhirnya terus menghinggapiku.

Oke langsung aku putuskan. Aku memilih akad yang lebih dulu telah aku ikrarkan pada Allah.


Dengan rasa ‘tenang’ aku mengikuti halqah. Kebetulan tempatnya berada di Masjid kampus. Waktu 2 jam telah terlewati. Untung aku punya si Merah. Langsung kukebut saja sekebut-kebutnya. Ketika kulirik jam.. waw aku sudah telat 45 menit. Peraturan umumnya..yang namanya anak kuliahan gak boleh ada yang telat, palingan dikasih toleransi 10 menitan lah. Tapi aku.. udah telat 45 menit. Innallaha ma’ana.
Pukul 10.47 aku tiba di depan kelas, dan.. auranya langsung beda.  Kuketuk pintunya.  Sekali..tidak ada jawaban. Oke, dua kali..juga tidak. Hingga akhirnya dengan berkali-kalipun, pak dosen tidak juga menoleh. Dengan menarik nafas panjang aku langkahkan kakiku ke dalam. Semua mata tertuju padaku, dengan banyak makna.. tapi aku tidak peduli.

“Permisi pak” kataku. Sambil melihat dari atas kebawah dengan kumisnya yang tebalan (heran kali ya melihat anehnya pakaianku), sang dosen menjawab “ada perlu apa?”. “hmm.. saya masuk pak”. Pak dos : “Lah bukannya kamu sudah masuk?”. “Hehe..maksud saya pak.. saya mau ikut belajar”. Pak dos : “Emang kamu mahasiswa kelas ini?”. “Iya pak, boleh saya duduk?”. Pak dos : “Kamu sudah telat berapa menit?”. “47 menit pak”. Pak dos : “Kok telat sekali?, Ya sudah duduklah, minggu depan jangan telat lagi ya..". Heran plus WOW. Baik bener nih dosen. Aku langsung menuju kursiku dengan senyum kemenangan. Satu hal yang dapat aku perhatikan.. semua temanku geleng-geleng gak percaya dengan kejadian barusan.


Sebenarnya.. satu hal yang ingin aku petik dari kisahku barusan. ALLAH TIDAK PERNAH MENYALAHI JANJINYA. Apa janji Allah? Bahwa barangsiapa yang menolong agama Allah, maka Allah juga akan menolongnya dengan cara mempermudah urusannya. Dan.. hal itulah yang barusan aku alami. Aku terbebas dari segala hal buruk yang akan ditimpakan dosen padaku. Aku juga tidak disuruh pulang. Aku tidak dipermalukan di depan kelas.  Malah dosenku nyuruh masuk kelas dengan gitu aja tanpa embel-embel lainnya.... 
Okay.. This Is Miracle.. My Life is My Choice. Terbukti, Allah selalu tepati janji-Nya untuk selalu menolong hambanya. Tinggal masalahnya pada diri kita. Mau milih berjuang untuk dosen, atau berjuang untuk penciptanya dosen. Itu semua pilihan. Dan ingat.. setiap pilihan itu beresiko. Dan aku sarankan bagi teman-teman seperjuangan di dakwah ini, jangan pernah takut untuk selalu menjadikan dakwah sebagai poros dalam segala aktivitas. Pokoknya ketika ada benturan antara agenda dakwah dengan urusan lain, tetaplah selalu memilih dakwah. Itu konsekuensi keimanan yang harus kita tunaikan pada pencipta kita. Dan ingat juga.. kita itu pengemban dakwah yang sedang menjadi mahasiswa, bukan mahasiswa yang sedang menjadi pengemban dakwah.

Setiap pilihan untuk kebaikan, pasti akan menghasilkan kebaikan juga, apalagi kebaikan untuk membangkitkan umat ini.. Percaya itu.!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar