Rabu, 24 Oktober 2012

Masih Tetap Menunggumu

Menunggu mungkin adalah sebuah hal yang sangat membosankan, menghabiskan waktu, dan  melakukan sebuah kerjaan yang tidak seharusnya dikerjakan.
Menunggu seseorang yang sebelumnya tidak pernah bertemu, tapi sudah menjanjikan sebuah pertemuan dengan banyak harapan.
Sekian lama menunggu, 1 jam, 2 jam, 3 jam.. berdiri, duduk, berdiri lagi, dan kembali duduk untuk kesekian kalinya. Kira-kira apa yang ada di benakmu saat itu?? Pasti sama dengan yang ku pikirkan. Yap! Bosan. Lelah. Nyesek. Ingin pergi dari tempat tersebut dan membatalkan janji untuk bertemu. Dan kemudian berpikir kembali bahwa orang tersebut hanya memberimu harapan semu. Harapan yang membuatmu rela untuk menunggunya sekian lama tanpa ada kejelasan darinya.
Lalu ketika aku kembali menghubungi orang tersebut, orang itu hanya berkata: “Saya masih ada keperluan disini. Kamu tunggu saja. 1 jam lagi saya langsung kesana”. Oke. Itu yang orang itu katakan.
Aku tetap menunggu dengan sisa kesabaran yang ada, kembali terus memupuk energi positif di dalam benak  agar menjadi respon positif bagi tubuhku.
Kembali menghubungi untuk kedua kalinya setelah 2 jam berlalu. Dimana janjinya yang mengatakan 1 jam lagi akan datang?
Tapi, tetap saja tidak terlihat batang hidungnya! Akhirnya orang tersebut mengangkat telepon yang entah sudah kesekian kali diacuhkannya. Orang itupun berkata: “Saya masih ada kesibukan disini, lain kali saja kita bertemu. Kamu pulang saja”.
Jleb.. Tanpa rasa bersalah. Tanpa kata MAAF. Semudah itukah kata itu meluncur ringan dari kedua bibirnya? 5 jam aku menunggu tapi tidak ada arti apa-apa baginya? Seketika, energi positif yang telah ku pupuk sekian lama menghilang tak berbekas. Ya. Pada saat itu aku hanya bisa menahan rasa kecewa. Rasa yang tidak tahu harus di rasa seperti apa hingga dapat dikatakan sebagai rasa yang tidak berwujud. Rasa yang telah bercampur dengan semua rasa, hanya meninggalkan kekecewaan dan harapan tak terbalas yang sangat dalam. Kalau aku bisa berkata, aku akan berkata: “Jangan sekali-kali membuat seorang wanita kecewa jika kau tidak ingin membuatnya terluka. Karena... seorang wanita itu sangat rapuh hatinya dan dapat hancur kapan saja tanpa wanita tersebut ataupun  orang sekitar menyadarinya. Serta  jangan pernah memberi harapan semu pada setiap wanita yang ada. Karena kami, makhluk yang bernama wanita ini masih punya hati untuk dapat merasakan segala rasa yang kaum pria tidak pernah dapat rasakan. Walau kami masih dapat bersabar, tapi tolong hargailah kami sebagai seorang wanita yang patut dihargai selayaknya kau’pria’ hargai dirimu sendiri”.

Ahad, 7 Oktober 2012
(TR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar