Rabu, 24 Oktober 2012

Virus "SOK TAHU"


 SOK TAHU.
 Adalah dua suku kata yang memiliki makna “sudah merasa cukup tahu, tapi masih belum tahu atau bahkan memang tidak tahu akan hal tersebut tapi ya merasa tahu-tahu aja”. Nah, kalo sekarang takutnya banyak dari kita yang merasa diri sudah tahu segala hal tanpa mau atau tanpa nge”check” ulang hal tersebut. Katanya “capeklah kalo harus nyari tau lagi. Toh, ujung-ujungnya juga bener, buang-buang waktu tahu..”. Jadinya ya langsung aja kalo ada sesuatu hal, sok berlagak 'sok tahu' dan menganggap apa yang disampaikannya itu paling benar, tanpa melihat argumen orang lain terlebih dahulu. Dan secara tidak sadar, virus “sok tahu” ini memperdaya pelakunya untuk memaksa orang lain tunduk patuh dan mengiyakan apa yang disampaikan.
Oh ya teman, ada beberapa ciri-ciri yang dapat menjerumuskan seseorang menjadi 'sok tahu'. Mau tahu? Let’s check this...
MALAS BACA. Orang pertama yaitu yang 'sok tahu' pasti kalo di suruh baca bakal bilang “Ih ngapain sih harus baca teori, rempong (susah) tahu pahaminnya, mending langsung praktek aja!”. Nah sikap seperti ini di sebut sikap seorang ‘pesimis’. Karena tanpa mencoba dia sudah mengeluarkan pikiran atau perkataan negatif terkait ketidakbisaannya tanpa mau mencoba terlebih dahulu. Kalo gini mah yaiyalah dia ga bisa, toh ternyata ga mau di coba dulu.
Orang kedua yaitu dengan sikap ‘optimis’. Tapi maksud optimis disini yaitu malas memperdalam pengetahuannya karena merasa sudah cukup kaya akan pengetahuan yang ada.
MALAS NULIS. Orang 'sok tahu' bakal bilang “aku punya kemampuan ingatan yang kuat, jadi ya ngerepotinlah kalo harus nulis”. Atau ada juga orang 'sok tahu' yang gak pede-an dengan kemampuannya. Jadi bakal bilang “susah ah, aku ga punya kemampuan nulis, susah tau, pokoknya susah”. Padahal sesupernya ingatan seseorang atau seleletnya ingatan orang, tetep aja yang namanya notulensi dibutuhkan untuk mengantisipasi kelupaan. Toh, yang nulis diri sendiri, yang baca diri sendiri, apa susuhnya coba!.
MERENDAHKAN ORANG LAIN. Orang ‘sok tahu’ pasti langsung men-judge argumen seseorang salah, sesat, bid’ah, apabila pendapat tersebut tidak sesuai dengannya. Menganggap diri sendiri “Yang Maha Tahu”, dan yang lain semuanya salah. Padahal darimana coba kita peroleh ilmu tersebut kalo bukan dari Allah? Allah aja memaklumi perbedaan pendapat asal dalilnya jelas. Eh, si orang ‘sok tahu’ malah menyalah-nyalahkannya.
Ada juga orang 'sok tahu' yang sering menutup telinga dan membuang muka apabila sedang berhadapan dengan orang lain. Tidak pernah memberi kesempatan orang lain bicara kepadanya.
BERARGUMEN TANPA DASAR KUAT. Banyak orang yang bilang “kalo menurut Islam sih gini, aku sendiri sih kurang tahu, Islam ngelarang ini, dsb”. Padahal menyampaikan sesuatu atas nama Islam juga harus di check dulu benar tidaknya. Tidak boleh asal menyampaikan. Karena setiap hal yang dilakukan pasti akan di minta pertanggungjawaban.


Nah, gimana?? apa kita termasuk orang yang 'sok tahu'? atau malah lebih dari 'sok tahu'? Dari pada bingung mending langsung aja check lebih dalam, renungkan, lalu berubahlah, (emang mudah??). Yaa, sebenarnya kalo mau berubah ya berubah aja. Ga usah mikirin gimana-mananya di mata manusia. Asal di mata Allah baik, itu saja sudah cukup.
Siap melakukan perubahan??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar