Selasa, 23 April 2013

Sorry Mr. Andi

3 kata yang ingin saya ungkapkan saat membaca tulisan ini..
"MAAF PAK ANDI"






















Sedih.. Karena saya tidak mengerti. Apakah sebegitu tidak pedulinya kami terhadap bapak? Apakah seegoiskah itu kami terhadap bapak? Hingga kami hanya memikirkan kesuksesan kami saja?

Masih sangat ingat saya ketika hari itu bapak rela tidak pulang. Bapak rela hingga larut malam masih mengajari kami. Baju yang bapak pakai juga masih sama dengan yang pagi hari.
Tidak hanya hari itu saja. Berbulan-bulan sebelumnya juga seperti itu. Bapak selalu luangkan waktu bapak untuk mengajari kami. Hingga waktu bapak yang selama ini khusus buat keluarga juga kami ambil..
Tapi apa yang kami balas.. Kami hanya bisa tidur di kelas. Kami hanya bisa mengobrol sepanjang pelajaran. Dan yang paling nyesek adalah nilai TUC kami terus pas-pasan..
Tapi, bapak tidak pernah kecewa. Di suatu siang saya pernah mendengar bapak berkata "Nilai kalian sudah bagus, terus tingkatkan. Bapak bangga sama kalian".
Maaf pak. Maaf. kalo selama ini kami khususnya kelas 12 belum bisa menjadi murid yang patuh terhadap gurunya. Masih sering membangkang. Masih sering egois. Membaca tulisan diatas sudah menjadi pukulan telak bagi kami semua. Serasa menjadi murid yang tidak tahu berterimakasih, tidak peduli, kejam, tega.. Doakan kami agar kami bisa berubah. Bisa berubah menjadi lebih baik lagi. Menjadi penerus Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Aisyah, Khodijah, yang dapat mengharumkan nama ISLAM.
Tapi, senakal-nakalnya kami.. Kami tetap selalu menyisipkan doa untuk guru-guru tercinta. Bahkan pada hari itu kami juga sangat terpukul akan wafatnya Ibunda bapak. Kami juga tidak lupa menyisipkan doa bersama saat itu juga.Terimakasih atas semua yang telah bapak ajarkan pada kami. Pelajaran tentang pengorbanan dalam hidup ini. Terimakasih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar