Jumat, 15 Februari 2013

Layaknya Besi Menajamkan Besi


Bahagia? ‘gak bisa pisah’? marahan karena hal sepele? bahkan terkadang permasalahan yang terjadi seringkali terlalu mencurahkan energi berlebihan. Hingga akhirnya menimbulkan kebencian mendalam dan musuhan selamanya? Simak cerita ini.

Ingatkah cerita 2 orang sahabat yang melakukan perjalanan ke gurun pasir. Apa yang terjadi ketika terdapat kesalahpahaman diantara mereka berdua? Ya, mereka bertengkar, bahkan sampai ada yang menampar  temannya. Apa yang dilakukan teman yang ditampar? Apakah dia marah-marah dan memutuskan meninggalkan sahabatnya? TIDAK. Dia hanya diam dan menuliskannya di atas pasir : “HARI INI SAHABAT TERBAIKKU MENAMPARKU”.

Mereka terus berjalan hingga pada suatu hari menemukan oasis. Ketika mereka mencoba untuk mandi, sahabat yang ditampar tadi kehilangan keseimbangan dan terjatuh hingga tenggelam. Tanpa ba bi bu, sahabat ‘yang menampar’ tadi langsung loncat dan menolongnya. Setelah bangun dari pingsan, ia mencoba menenangkan hatinya dan langsung menuju batu terbesar yang ia temui. Lalu mulai mengukir sebuah tulisan, “HARI INI JUGA SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU”.

Sahabat ‘yang menampar’ bertanya : “kenapa ketika aku menamparmu kau menuliskannya di pasir? Tapi ketika aku menolongmu kau mengukirnya di atas batu?
Ia pun menjawab: “karena ketika kau membuat hatiku sakit, aku akan menuliskannya di atas pasir agar angin dapat menghapuskan rasa sakit itu dan pergi untuk selamanya. Tapi ketika kau membuat sebuah kebaikan padaku maka aku akan mengukirnya di atas batu agar apa yang kau lakukan akan selalu kuingat dan ku kenang selamanya, karena aku ingin persahabatan kita abadi untuk selamanya tanpa ada rasa benci”.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis, melainkan membutuhkan sebuah proses yang sangat panjang. Layaknya besi menajamkan besi, sahabat menajamkan sahabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar