Bahagia? ‘gak bisa pisah’? marahan karena hal sepele? bahkan
terkadang permasalahan yang terjadi seringkali terlalu mencurahkan energi
berlebihan. Hingga akhirnya menimbulkan kebencian mendalam dan musuhan
selamanya? Simak cerita ini.
Ingatkah cerita 2 orang sahabat yang melakukan perjalanan ke
gurun pasir. Apa yang terjadi ketika terdapat kesalahpahaman diantara mereka
berdua? Ya, mereka bertengkar, bahkan sampai ada yang menampar temannya. Apa yang dilakukan teman yang
ditampar? Apakah dia marah-marah dan memutuskan meninggalkan sahabatnya? TIDAK.
Dia hanya diam dan menuliskannya di atas pasir : “HARI INI SAHABAT TERBAIKKU MENAMPARKU”.
Mereka terus berjalan hingga pada suatu hari menemukan
oasis. Ketika mereka mencoba untuk mandi, sahabat yang ditampar tadi kehilangan
keseimbangan dan terjatuh hingga tenggelam. Tanpa ba bi bu, sahabat ‘yang
menampar’ tadi langsung loncat dan menolongnya. Setelah bangun dari pingsan, ia
mencoba menenangkan hatinya dan langsung menuju batu terbesar yang ia temui. Lalu
mulai mengukir sebuah tulisan, “HARI INI
JUGA SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU”.
Sahabat ‘yang menampar’ bertanya : “kenapa ketika aku
menamparmu kau menuliskannya di pasir? Tapi ketika aku menolongmu kau mengukirnya
di atas batu?
Ia pun menjawab: “karena ketika kau membuat hatiku sakit,
aku akan menuliskannya di atas pasir agar angin dapat menghapuskan rasa sakit
itu dan pergi untuk selamanya. Tapi ketika kau membuat sebuah kebaikan padaku
maka aku akan mengukirnya di atas batu agar apa yang kau lakukan akan selalu
kuingat dan ku kenang selamanya, karena aku ingin persahabatan kita abadi untuk
selamanya tanpa ada rasa benci”.
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis, melainkan membutuhkan
sebuah proses yang sangat panjang. Layaknya besi menajamkan besi, sahabat
menajamkan sahabatnya.